Sahabat,
Ilmu itu seperti air mengaliri tempat-tempat yang rendah, ia tidak mudah mengisi tempat-tempat yang tinggi.
Ilmu adalah buruan dan pena adalah pengikatnya.
Jika kita ingin memperoleh banyak ilmu, maka merendah-lah, merasa masih bodoh, beradab yg baik, perhatikan baik-baik, dengarkan dan pikirkan, ikatlah apa yang engkau peroleh (ilmu) dengan tulisan, aplikasikan..! dan janganlah kita merasa sombong, ketika kita merasa sombong (berada di tempat-tempat yang tinggi) maka akan sulit ilmu (air) itu mengalirinya.
Ilmu itu semakin berkembang, bila air tidak lagi mengaliri niscaya kembang ilmu itu layu dan berguguran, dan kita termakan oleh zaman, tidak bisa memanfaatkan perkembangan zaman.. (hakikatnya harus selalu dituntut dicari sejak dari buaian sampai ke liang lahat) sampai mati.
Ada ilmu dunia, ada ilmu akhirat
Mencari ilmu dunia sebagaimana menanan rumput
Mencari ilmu akhirat sebagaimana menanam padi
Apabila kita menanam rumput (kita tidak akan memanen padi)
Apabila kita menanam padi (kita akan memanen padi dan pasti akan memanen rumput, karna rumput akan ikut tumbuh bersama padi)
Barangsiapa mengambil ilmu agama (Syari'ah Islam) sesungguhnya ia mengambil lebih banyak.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [QS. Al-Mujaadilah : 11]
Avic Lovian
Menerima saran dan perbaikan
0 komentar:
Posting Komentar